The Daily Japan - Kuil Sensoji, Asakusa
Berbicara kultur dan tradisi Jepang, kota terbaik untuk dikunjungi jika ingin merasakannya tentu saja Kyoto. Lantas di mana jika kita ingin menikmati Jepang tempo dulu saat berada di Tokyo? Jawabannya adalah Asakusa!
Jika berkunjung ke Asakusa tentu saja harus menyambangi Sensō-ji, kuil tertua yang ada di Ibukota Jepang tersebut. Dibangun pada tahun 628, kuil ini adalah salah satu destinasi utama di Jepang. Tak lengkap memang rasanya melancong ke Jepang tanpa menyisihkan waktu ke tempat ini.
Dikisahkan sepasang nelayan kakak-beradik, Hinokuma Hanamari dan Hinokuma Takenari, menemukan patung Dewi Kannon tersangkut jaring mereka di Sungai Sumida. Sesepuh desa kemudian membangun kuil untuk menghormati Bodhisattwa Kannon yang juga dikenal sebagai Dewi Dewi Kwan Im, Dewi Welas Asih.
Saat tiba di stasiun kereta bawah tanah Asakusa, keluarlah di Kaminarimon Gate. Sebuah lentera besar berwarna merah sudah siap menyambut para wisatawan yang ingin berkunjung ke Sensō-ji. Gedung halilintar ini dijaga oleh dewa angin Fuujin dan dewa petir Raijin di sisi kanan dan kiri.
Setelah melewati gerbang Kaminarimon, kita akan memasuki pasar Nakamise. Ada sekitar 80 kios yang menjual jajanan, pernak-pernik, hingga suvenir tradisional Jepang. Selain itu, juga banyak kios yang menjual makanan ringan, namun untuk menjaga kebersihan, tidak diperbolehkan untuk makan disepanjang jalan pasar Nakamise.
Melewati pasar Nakamise, kita akan melihat satu gerbang besar lainnya yakni Hozomon Gate yang menjadi pintu terakhir sebelum memasuki area Hondo atau hall utama dari Sensō-ji. Gerbang ini dijaga oleh patung Niozo. Menurut cerita, patung berwajah garang ini bertugas untuk menjaga gerbang dan melindungi Buddha. Tepat di belakangnya terdapat waraji atau sandal jerami besar guna mengusir hal-hal jahat.
Sebelum berziarah dan berdoa di Sensō-ji, para pengunjung akan memberishkan jiwa dan raga mereka dengan “o-mizuya” sebelum berdoa pada Dewi Kannon. Mereka akan mengambil air yang mengalir dari mulut 8 ekor naga.
Tepat di depan Hondo, terdapat atau tempat pembakaran dupa yang mengeluarkan asap. Menurut kepercayaan, bagian tubuh yang tidak sehat bisa sembuh jika disentuhkan dengan asap dari jokoro. Lokasi pembelian dupa terletak di sebelah Jokoro dengan harga 100 yen.
Setelah itu, penziarah akan masuk ke dalam Hondo untuk berdoa kepada patung Dewi Kanon. Waktu terbaik untuk mengunjungi Sensō-ji adalah saat akhir pekan, terutama siang hari karena akan banyak orang Jepang yang berbondong-bondong untuk berdoa di Sensō-ji. Selepas berdoa, biasanya penziarah akan membeli ema dan menuliskan harapan mereka. Di area kuil juga berdiri tegak pagoda setinggi 48 meter bernama Gojunoto yang akan tampak semakin indah saat malam hari.
Tidak seperti Shibuya, Shinjuku, ataupun Harajuku yan glamor, Asakusa akan memberikan kesan yang berbeda dengan menempatkan Sensō-ji sebagai pilar utama sebagai daya tariknya.
contact@the-dailyjapan.com | redaksi@the-dailyjapan.com
twitter :
Facebook :
instagram :
Official Line :
Cherry Blossoms in Ichikawa (1) - Hokekyoji Temple 法華経寺の桜
Hokekyoji Temple located near JR Shimousanakayama is a head temple of Nichiren Order.
All year round lots of people visit this temple, be they believers or not. At this time of year hundreds of cherries blossom. The Five-story Pagoda seen through beautiful cheery blossoms is really impressive.
JR下総中山駅から近い法華経寺は日蓮宗の本山として、一年中沢山の人でにぎわいます。春のこの時期は桜があたり一面咲き、荘厳な建物と美しい桜の花との組み合わせは実に素晴らしいものがあります。
Goju-no-to, a Japanese National Treasure
The construction of this five-storey pagoda was started in 936 and completed in 951! It is located at the Daigoji Temple area - or Daigoji Complex - in Kyoto, Japan.