Melihat Rumah Cut Nyak Dhien di Lampisang Aceh Besar
SERAMBITV.COM - Rumah Cut Nyak Dien adalah rumah panggung pemberian Belanda kepada Teuku Umar.
Berlokasi di Desa Lampisang kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Bangunan rumah ini berukuran 25 x 17 meter.
Rumah yang Anda lihat saat ini merupakan replika dari bangunan asli yang dibakar Belanda pada 1896. Bangunan rumah yang ada saat ini dibangun pada 1987 dan telah ditetapkan sebagai sasana budaya.
Rumah ini menyimpan berbagai foto dokumentasi perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda.
Dahri, Juru Pelihara Rumah Cut Nyak Dhien kepada Serambi TV mengatakan, setiap hari rata-rata ada sekitar seratusan orang yang berkunjung. Jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat saat akhir pekan.
Selain warga Aceh dan wisatawan Nusantara, para pengunjung juga berasal dari Negeri Jiran Malaysia.
Dahri mengatakan pihaknya juga kerap menerima kunjungan studi tour anak-anak TK serta siswa sekolah menengah dan atas.
Seperti pada Sabtu 14 Desember 2019, dua rombongan anak-anak TK dan SD terlihat berkunjung ke rumah tersebut. Mereka mendapatkan penjelasan tentang sosok Cut Nyak Dhien dan perjuangannya dalam mengusir penjajah Belanda dari Bumi Serambi Mekkah.
Selain anak-anak TK dan SD, dua rombongan wisatawan dari Malaysia juga terlihat menyimak dengan serius penjelasan dari guide dan juru pelihara rumah Cut Nyak Dhien.
Tak ada kutipan atau tiket masuk ke rumah Cut Nyak Dhien. Tapi pihak penjaga rumah menempatkan satu kotak sumbangan, bagi pengunjung yang ingin menyumbang secara sukarela.
Berita lainnya juga dapat disaksikan di
Melihat Isi Rumah Cut Nyak Dhien, Pahlawan Nasional dari Aceh
Foto-foto perlawanan melawan penjajahan Belanda menghiasi dinding, juga senjata-senjata tajam. Tetata rapi, terawat baik. Ramai dikunjungi para pelancong tak hanya dari nusantara, tapi juga mancanegara.
Rumah penjuang perempuan paling terkenal di Aceh, Cut Nyak Dhien, terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh. Tempat itu kini, menjadi museum cagar budaya.
----------------------------------------
Homepage:
Twitter:
Facebook:
Instagram:
Youtube:
Mengenal Sejarah Aceh - RUMAH CUT NYAK DHIEN
Hanya berjarak 7,5 Km dari Kota Banda Aceh.
Sebagai ‘daerah modal’ republik ini, Aceh mempunyai sederet pahlawan nasional.
Semangat juang anak bangsa terlihat dari dahsyatnya perang yang berkecamuk.
Bukan peralatan perang atau sejenisnya, tapi karena nyala nasionalisme yang tak pernah padam.
Lebih dari itu bagi rakyat Aceh, perang melawan Belanda merupakan perang membela agama.
Itulah yang membuat perang berkobar sehingga daerah di ujung barat Indonesia ini menjadi satu-satunya yang tak bisa ditaklukkan penjajah.
Sosok Cut Nyak Dhien
Agresi militer Belanda telah memantik nyala nasionalisme dan mengobarkan semangat jihad pribumi.
Inilah yang menyebabkan banyak pejuang lahir dari Tanah Rencong.
Salah satunya adalah Cut Nyak Dhien.
Istri dari seorang pahlawan nasional, Teuku Umar.
Seorang wanita Aceh yang dikenal tangguh dan menjadi pemimpin pasukan perang. Teuku Umar merupakan suami kedua dari Cut Nyak Dhien.
Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai seorang keturunan bernama Cut Gambang.
Perang Aceh melawan Belanda merupakan perlawanan yang meninggalkan pengalaman paling perih di pihak penjajah.
Belanda harus merelakan nyawa empat jenderal dan ribuan armada perangnya melayang ketika perang berkecamuk.
Menghadapi gerilyawan Aceh yang dikenal gigih dan tak takut mati. Dalam sebuah pertempuran sengit, Teuku Umar lari ke Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dan ditembak di sana.
Perjuangan lalu dilanjutkan oleh sang istri, Cut Nyak Dhien yang kemudian mengambil alih dengan memimpin langsung pasukan perang.
Namun akhirnya srikandi dari Aceh itu ditangkap dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat.
Di sanalah ia mengembuskan napas terakhir dan dimakamkan di daerah setempat.
Cut Nyak Dhien tutup usia dalam umur 60 tahun (1848 - 1908).
Rumah Cut Nyak Dhien
Jejak srikandi dari Tanah Rencong itu sampai sekarang masih bisa dilihat di rumah peninggalannya.
Beralamat di Jalan Banda Aceh – Meulaboh Km 8 Desa Lampisang Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.
Rumah yang dibangun tahun 1893 ini merupakan hibah Belanda.
Pemberian ini bukan tanpa alasan.
Sang suami Teuku Umar mengatur srategi perang dengan membelot ke pihak penjajah.
Tak berumur panjang, tiga tahun usai dibangun rumah itu dibakar karena oleh Belanda karena penjajah mendapati Teuku Umar membangkang dan kembali memimpin perang melawan mereka.
Rumah Cut Nyak Dhien dibangun kembali tahun 1987 dengan memajang manuskrib dari Museum Negeri Belanda.
Seperti lazimnya rumah adat Aceh, rumah Cut Nyak Dhien berbentuk rumah panggung yang terdiri atas tiga ruangan utama.
Ketiga ruangan tersebut yaitu, serambi depan untuk kalangan laki-laki, serambi tengah untuk ruang keluarga, dan serambi belakang untuk kaum perempuan.
Bedanya selain sebagai tempat kediaman, rumah Cut Nyak Dhien juga berfungsi sebagai markas perang.
Sehingga secara fungsional rumah terbagi dua dan dipisahkan dengan ukuran yang lebih besar daripada rumah Aceh umumnya.
Pun begitu tetap mempertahankan ciri khas rumah adat yang melekat padanya.
Semburat warna kuning yang menjadi simbol raja diraja Aceh memburat hampir di semua perkakas rumah.
Dari balik lemari pajang, berbilah-bilah senjata tradisional seperti parang dan rencong terhunus.
Perabotan dengan ukiran Jepara bertengger di setiap sudut rumah.
Rumah tersebut dibangun sama persis dengan versi aslinya, kecuali sumur dan fondasi saja yang masih asli karena tidak ikut terbakar.
Rumah yang terletak di area seluas 2.200 meter tersebut buka dari pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Meskipun tak mengenakan tarif, namun pihak pengelola dalam hal ini pemandu menerima sumbangan seikhlasnya.
“Sayangnya rumah Cut Nyak Dhien kurang promosi oleh pemerintah. Kebanyakan tamu yang datang dibawa oleh agen travel dan berasal dari turis Malaysia,” ujar Zahri, salah seorang pemandu.
Srikandi Aceh itu telah lama tiada, namun spiritnya masih tetap hidup.
#27JULI2018#
Rumah Cut Nyak Dhien
Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Lampisang Peukan Bada, Aceh Besar, berjarak sekitar 6KM dari pusat kota Banda Aceh
Cut Nyak Dhien adalah Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada masa Perang Aceh.
Nama Lengkap : Cut Nyak Dhien
Tempat Lahir : Lampadang, Kesultanan Aceh
Tahun Lahir : 1848
Meninggal : 6 November 1908. Sumedang, Hindia Belanda
Wisata ke rumah cut nyak Dhien di aceh
Tempat yang sangat bersejarah di Aceh
Ada beberapa tempat
Masyarakat Aceh adalah masyarakat yang mempunyai darah pejuang dari nenek moyang mereka
Nama pahlawan Aceh
1. Tgk. Umar
2. Cut nyak Dien
3. cut Meutia
4. Dan lain-lain
Dan yang paling besar yaitu:
Raja: ISKANDAR MUDA
RAJA yang adil
FB: mustaza mact
wa: 085222252073
IG: mustaza mact
Channel: moviestar studio
Jangan lupa like share Coman and subscribe
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatu
------------:;???????()/
RUMOH CUT MUETIA || MENGENAL LEBIH DEKAT CUT NYAK MUETIA DALAM ACARA JAK KALOEN SEJARAH
#CutNyakMuetia #PahlawanAceh
Cut Nyak Meutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada tahun 1870 dan meninggal di Alue Kurieng pada tanggal 24 Oktober 1910 merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh sama seperti Cut Nyak Dhien dan merupakan salah satu tokoh pahlawan wanita Indonesia. Cut Nyak Meutia adalah seorang putri dari pasangan suami istri yang bernama Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah. Ayahnya adalah seorang uleebalalang di Pirak, Keureutoe. Beliau mempunyai 4 saudara laki-laki yaitu Teuku Cut Beurahim, Teuku Muhammadsyah, Teuku Cut Hasan, dan Teuku Muhammad Aji.
Cut Nyak Meutia tidak hanya mempunyai paras yang indah tetapi juga mempunyai bentuk badan yang bagus dan rambut hitam legam. Para perempuan Aceh zaman dahulu mengenakan pakaian adat dalam kesehariannya begitu pula dengan beliau, beliau sangat terlihat anggun mengenakannya saat itu meskipun pakaiannya tertutup rapat. Dari beliau kita belajar bagaimana cara menjadi istri impian dan cara menjadi istri hebat.
Cut Nyak Meutia dikenal sebagai sosok seorang perempuan yang berani, memiliki semangat juang tinggi, dan bertekad kuat untuk mengusir para penjajah dari Indonesia. Karakter dari beliau inilah yang merupakan pelajaran yang bisa kalain ambil bagaimana cara menjadi wanita sempurna, cara menjadi wanita primadona, dan cara menjadi wanita sederhana di era modern ini.
Sebelum menikah dengan Teuku Muhammad, beliau pernah dinikahkan dengan Teuku Samsyarif dengan gelar Teuku Chik Bintara. Sayangnya, Teuku Samsyarif mempunyai watak lemah dan sikap hidupnya ingin berdampingan dengan Belanda sehingga umur pernikahan mereka tidak bertahan lama. Tidak lama kemudian, beliau menikah dengan adik iparnya sendiri yaitu Teuku Chik Muhammad dan melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama-sama.
Pada awalnya, Cut Nyak Meutia bersama dengan suaminya yang bernama Teuku Chik Muhammad melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun, pada bulan Maret tahun 1905 Teuku Muhammad berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi Pantai Lhokseumawe oleh Belanda. Sebelum meninggal, Teuku Muhammad memberikan wasiat kepada sahabatnya yang bernama Pang Nagroe untuk menikahi istri beliau alias Cut Nyak Meutia dan merawat anaknya yang bernama Teuku Raja Sabi.
Kemudian Cut Nyak Meutia menikah dengan Pang Nagroe sesuai dengan wasiat suami beliau dan bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh Teuku Muda Gantoe. Pada saat pertempuran dengan Korps Marechausee di Paya Cicem, beliau beserta para pejuang perempuan melarikan diri sedangkan suami beliau tetap berperang namun, gugur pada tanggal 25 September 1910.
Cut Nyak Meutia tidak berlama-lama berkabung, beliau kemudian bangkit dan melanjutkan perlawanan bersama sisa pasukannya yang ada. Beliau beserta pasukannya mulai merampas pos-pos Belanda saat dalam melakukan perjalanan ke Gayo yang dalam perjalanannya melewati hutan-hutan. Dari beliau kita dapat belajar bagaimana cara menjadi wanita independen di era modern ini. Pada saat 24 Oktober 1910, beliau gugur saat melawan Marechausee di Alue Kurieng.
Adapun fakta-fakta tentang beliau adalah :
1. Perjuangam dengan Teuku Chik Muhammad
2. Perjuangan dengan Pang Nangroe
3. Cut Nyak Meutia Memimpin Pasukan
4. Pemberani
5. Berteman dengan Cut Nyak Dhien
6. Dikagumi Oleh Penulis Belanda
7. Penuh Semangat
8. Berpendirian Kuat
9. Rela Berkorban
10. Pernah Dijodohkan
AMBIL AIR DAN MEMASAK AIR MINUM SECARA TRADISIONAL
Air Terjun Blang Kulam || Katanya Angker Dibawah Air Terjun
VLOG SISI KEINDAHAN AIR TERJUN SUHOM LHOONG ACEH BESAR
Filim :
PENYUSUP JUAL LAUT INDONESIA DI REMEHKAN | CERITA FIKSI | FILM COMEDI
Rumah Peninggalan Cut Mutia | iNews 04/07/2016
Rumoh Aceh - Bentuk Tempat Kediaman Orang Aceh Tempo Dulu
Rumoh Aceh merupakan bentuk tempat kediaman orang Aceh tempo dulu dan sekarang hampir hilang, hanya tersisa di beberapa tempat saja di Aceh. rumah ini telah diabadikan di Banda Aceh ( komplek Kantor Museum Aceh) dan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta Rumah Cut Nyak Dhien yang ada di Desa Lampisang, 10 km dari pusat Kota Banda Aceh.
Bagian-bagian dari Rumoh Aceh
Ruangan depan atau disebut dengan seramoe Keu (serambi depan), ruangan ini polos tanpa kamar yang berfunsi sebagai ruang tamu laki-laki, ruang belajar mengaji anak laki-laki pada malam atau siang hari juga tempat tidur tamu laki-laki.
Ruangan tengah atau seuramoe teungoh ini bagian inti dari rumoh Aceh dan sedikit lebih tinggi dari seramoe keu ini disebut rumoh inong (rumah induk) dan tempat ini dianggap suci karena bersifat sangat pribadi.
Ruangan Belakang atau disebut dengan seramoe Likoet (serambi belakang), ruangan ini juga polos tanpa kamar yang berfungsi sebagai ruang tamu perempuan,yang luasnya juga sama dengan seramoe keu ruangan ini untuk kaum perempuan juga digunakan untuk ruang belajar mengaji anak perempuan
Jika anda ke Banda Aceh jangan lupa untuk datang mengunjungi dan saksikan keadaan rumah Adat Aceh tempo dulu. Rumah Aceh ini terdiri dari 44 tiang dan mempunyai 2 tangga depan dan belakang.
Videografer: Dhiya Urahman
Musik : Aceh Pusaka
Dabing ; Dhiya
Follow juga instagram saya @dhiya_urahman
===================================
Ikuti saya :
Gmail : dhiyaurahman954@gmail.com
Youtube :
Instagram :
Facebook :
Twitter :
Telegram :
===================================
Belajar Dari Kesalahan
===================================
Don't Forget Subscribe like and Comen
Sejarah Aceh, Wisata rumah Cut Nyak Dhien| Part I
Wisata rumah Cut Nyak Dhien. Isi rumah Cut Nyak Dhien memiliki berbagai barang unik yang berhubungan dengan Aceh. Lokasi rumah Cut Nyak Dhien berada di Lampisang kec. Lhokga Kab. Aceh Besar. Perjalanan jarak tempuh sekitar 25 menit dari kota Banda Aceh. Berkunjung ke rumah Cut Nyak Dhien tidak biaya (free).
Ditinjau Wagub, Pembangunan Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Tidak Mencapai Target
SERAMBITV.COM, MEULABOH - Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah meninjau proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat, Rabu (18/10/2017).
Wagub turut didampingi tiga anggota DPRA asal pantai barat Aceh Zaenal Abidin, T Iskandar Daod dan Zaini Bakri serta di Meulaboh diterima Oleh Bupati H Ramli MS.
Selain ke RS regional, Wagub Aceh juga meninjau pembangunan pesantren terpadu yang juga tidak jauh dari lokasi tersebut.
Wagub menyampaikan harapan untuk dipacu pengerjaan kedua proyek yang didanai APBA/Otsus tersebut.
TOLAK SELEKSI ULANG, KORBAN THL RUMAH SAKIT CUT NYAK DHIEN MEULABOH DESAK DEWAN BENTUK TIM PANSUS
SEJUMLAH TENAGA HARIAN LEPAS ATAU THL YANG SELAMA INI BEKERJA DIRUMAH SAKIT UMUM CUT NYAK DHIEN MEULABOH , TAK MENERIMA ATAS PEMECATAN TERHADAP MEREKA SECARA SEPIHAK , PASALNYA SEJUMLAH SYARAT YANG DITENTUKAN KEPADA MEREKA SELAMA INI TERLENGKAPI .
Rumah Cut Nyak Dhien 2017
Rumah Cut Nyak Dhien - Sophia Journey 2018
Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Lampisang Peukan Bada, Aceh Besar, berjarak sekitar 6KM dari pusat kota Banda Aceh
Cut Nyak Dhien adalah Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada masa Perang Aceh.
Wanita Aceh gagah dan berani merupakan perwujudan lahiriah, yang tak kenal menyerah yang setinggi-tingginya, dan apabila mereka ikut bertempur, maka akan dilakukannya dengan energi dan semangat berani mati melebihi kaum laki-laki, bahwa tidak ada bangsa yang lebih berani dan fanatik seperti wanita Aceh, dan kaum wanita Aceh melebihi kaum wanita Bangsa dimanapun
Nama Lengkap : Cut Nyak Dhien
Tempat Lahir : Lampadang, Kesultanan Aceh
Tahun Lahir : 1848
Meninggal : 6 November 1908. Sumedang, Hindia Belanda
Model : Sophia (my daugther)
Sunday, 5 Maret 2018
Cicit dan Cucut Napak Tilas Jejak Cut Meutia di Aceh (Part 2) - Cumicam 25 Oktober 2017
Mau tahu gosip terpanas seputar selebriti tanah air lainnya? Langsung aja klik
---
---
web:
facebook:
twitter:
Google+:
Ternyata Begini Isi Rumah Cut Nyak Dien - Hend’sVlog
Ternyata Begini Isi Rumah Cut Nyak Dien - Hend’sVlog
Find me on:
TWITTER:
INSTAGRAM:
FACEBOOK:
SOUNDCLOUD:
TEMPAT WISATA RUMOH ADAT ACEH CUT MEUTIA
SALAH SATU TEMPAT WISATA SEJARAH YANG DAPAT DIKUNJUNGI DI ACEH UTARA ADALAH RUMOH ADAT CUT MEUTIA/ TERLETAK DI GAMPONG MESJID PIRAK, KECAMATAN MATANGKULI, TEMPAT WISATA INI SELALU RAMAI DIKUNJUNGI SETIAP AKHIR PEKAN//
Berkunjung Ke Rumah Cut Nyak Dien || Trip Aceh 3
Assamaluallaikum sobat ????
Terimakasih sudah menonton, semoga bermanfaat.
Seneng banget bisa berkunjung ke salah satu museum yang sangat bersejarah di Aceh, namanya Rumoh Aceh atau Rumah Cut Nyak Dien. Banyak banget peninggalan bersejarah disini dan tentunya replika-replika masa penjajahan dulu. Cut Nyak Dien, seorang pahlawan perempuan tapi tidak melupakan kodratnya sebagai istri. Salut beribu salut kepada beliau. Al Fatihah ????
Ocehan Hanifa. Review/Tutorial/Tips/ and others. keep watching dan jangan lupa subscribe juga tinggalkan comment and like ????
Request √
Instagram :
#Tsunami #penjajahan #Sejarah #Aceh #cutnyakdien
hari ke-1 di banda aceh||rumah cut nyak dhien masih utuh.(merinding)
wisata cut nyak dhien
museum tsunami
pantai lampuuk
happy.....????????????
Wisata rumah cut nyak dhien,//banda aceh
Rumoh Aceh
Rumoh Aceh (Museum Aceh).
January 2015