MAS BULE CELINGUKAN ???? ROYAL BRUNEI AIRLINES ( Denpasar ✈ Bandar Seri Begawan ) #DewiGunawan ✔
Berkesan Terbang Bersama Royal Brunei Airline ( Garuda Indonesia )
✈ royalbrunei.com
???????????????????? SEMOGA BERMANFAAT ????????????????????
Salam Jumpa ...
????♀️ Saya Dewi Gunawan.
Saya salah satu Vlogger/Youtuber dari Indonesia yang tinggal di #BruneiDarussalam
Saya seorang ibu rumah tangga yang mendampingi suami dan anak-anak.
Juga ... Mempunyai seekor anjing yang setia menemani Saya sehari-sehari, ???? Lucy.
Dan ... Kucing-kucing liar di garasi.
Saya senang membuat video #MasakRumahan terkadang #vlog #tips #traveling #mukbang dan juga #review
⛔ SAYA TIDAK BERMINAT MEMBAHAS AGAMA DAN POLITIK ❗
✅ Diharapkan comment yang positif
Semoga content saya bisa berguna buat orang banyak, terima kasih ????????????
???? CHALLENGE :
???? COOKING :
???? BUDAYA :
???? REVIEW :
???? TUTORIAL :
???? VLOG :
???? TRAVELING :
???? COLLAB :
~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama dan pengucapan.
~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~-~
Editing Software :
???? Adobe Premier Pro CC 2017 Edition
Camera :
???? Samsung A7
???? Samsung A50
???? Canon EOS M3
My instagram :
???? dweyanti06@gmail.com
???? IDE , SARAN & MASUKAN SANGAT MEMBANTU
Terima kasih sudah :
????️Subscribe
???????? Like
???? Comment
???? Share
???? BACKSOUND :
Makam Keramat Raden Ayu Siti Khodijah, Denpasar - Bali
Makam Raden Ayu Siti Khodijah (Keramat Agung Pemecutan) di Denpasar - Bali. Salah satu tanda karomah beliau yang terlihat adalah tumbuhnya pohon besar diatas pusara. Diyakini pohon itu berasal dari rambut kepala beliau. wAllohu a'lam
===============================
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Salah satu destinasi ziarah Wali di pulau Bali adalah Keramat Agung Raden Ayu Siti Khodijah. Lokasinya dekat dengan Pantai Kuta (sekitar 30 - 45 menit perjalanan) menuju daerah Monang Maning di tengah Setra Badung tepatnya di Jalan Gunung Batukaru.
Nama asli beliau sebenarnya adalah Gusti Ayu Made Rai. Beliau adalah putri Raja Pemecutan, Cokorda III yang bergelar Ida Bhatara Sakti yang memerintah sekitar tahun 1653 M.
Sehingga kini, makam tersebut bukan saja dihormati oleh umat Islam, tetapi juga oleh masyarakat Hindu.
Kisah masuk Islamnya beliau berawal dari pertemuannya dengan Pangeran Cakraningrat IV. Saat itu Raden Ayu menderita sakit kuning. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, namun tak kunjung sembuh.
Akhirnya raja mengeluarkan sayembara, “barangsiapa yang bisa menyembuhkan penyakit anak saya, kalau perempuan akan diangkat menjadi anak angkat raja. Kalau laki-laki, kalau memang jodohnya akan dinikahkan dengan putri raja”
Dan atas Izin Alloh, Pangeran Cakraningrat IV dari Bangkalan Madura lah yang berhasil menyembuhkannya.
Sesuai dengan janji sang raja, maka Gusti Ayu Made Rai dinikahkan dengan Pangeran Cakraningrat, dan ikut suaminya ke Bangkalan Madura. Gusti Made Rai pun kemudian mengikuti kepercayaan Sang Pangeran yakni agama Islam, dan berganti nama menjadi Raden Ayu Pemecutan alias Raden Ayu Siti Khodijah. Raden Ayu pun bersungguh-sungguh menekuni dan melaksanakan ajaran agamanya tersebut.
Setelah sekian lama di Madura, Raden Ayu merindukan kampung halamannya di Pemecutan. Maka berkunjunglah Raden Ayu ke Puri tempat kelahirannya.
Pada suatu hari saat sandikala (menjelang petang), Raden Ayu melaksanakan sholat maghrib di Merajan Puri dengan menggunakan Mukena (Kerudung).
Kemudian disini terjadi kesalahpahaman, karena seorang Patih di Puri melihat hal tersebut, disangka oleh mereka Raden Ayu sedang mempraktekkan ilmu hitam atau di Bali disebut penge-leak-an.
Hal tersebut dianggap aneh, sebab mereka sama sekali belum tahu bagaimana ibadah sholat dalam agama Islam, sehingga dikatakan Raden Ayu telah mempraktekkan aliran ilmu hitam. Ada riwayat menyebutkan, Patih mengira ucapan sholat “Allohu Akbar” adalah “makeber” yang dalam bahasa Bali berarti “terbang”.
Maka Patih Kerajaan melaporkan kejadian tersebut kepada Sang Raja.
Mendengar laporan Ki Patih tersebut, Sang Raja menjadi murka. Lalu Ki Patih diperintahkan oleh Raja untuk membunuh Raden Ayu Siti Khodijah.
Sesaat sebelum Raden Ayu dibunuh, beliau berkata kepada Patih dan pengiringnya, “Paman Patih, aku sudah punya firasat sebelumnya mengenai hal ini. Karena ini adalah perintah raja, maka laksanakanlah. Tapi perlu kau ketahui, bahwa aku ketika itu sedang sholat atau sembahyang menurut kepercayaan Islam, tidak ada maksud jahat apalagi ngeleak.”
Raden Ayu kemudian berpesan kepada Sang Patih, “jangan bunuh aku dengan menggunakan senjata tajam. Tapi bunuhlah aku dengan tusuk konde yang diikat dengan daun sirih (lekesan, Bali).
Tusukkan ke dadaku. Apabila aku sudah mati, maka dari badanku akan keluar asap. Apabila asap tersebut berbau busuk, maka tanamlah aku. Tetapi apabila mengeluarkan bau yang harum, maka buatkanlah aku tempat suci yang disebut kramat”
Dan benar saja, setelah Raden Ayu meninggal, dari badannya keluar asap dengan bau yang sangat harum (seperti dupa Arab).
Perasaan dari para patih dan pengiringnya menjadi tak menentu, ada yang menangis. Sang raja menjadi sangat menyesal dengan keputusan beliau. Jenazah Raden Ayu kemudian dimakamkan di tempat tersebut serta dibuatkan tempat suci yang disebut kramat, sesuai dengan wasiat beliau menjelang dibunuh.
Adapun kisah mengenai tumbuhnya pohon besar secara ajaib di pusara beliau, silahkan lihat dan dengarkan pada [VIDEO] berikut ini:
Liputan bagus dari Mister Tukul Jalan-Jalan. Dengan narasumber adalah bapak Jero Mangku I Made Puger selaku juru kunci atau pemangku keramat agung Pamecutan. Kakek beliau adalah orang yang pertama kali melihat tanda karomah tersebut. Dari video itu juga, saya baru mengetahui kalau pak Jero diizinkan oleh Nenek beliau untuk menyimpan benda pusaka milik Raden Ayu seperti tusuk konde, Guci, Keris Emas, dan lain sebagainya.
Ila arwah Raden Ayu Siti Khodijah Keramat Pemecutan, bijaahinnabiy Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam, al-Faatihah..
wAllohu a'lam bishshowaab.
Arya Wedakarna AWK Kunker Pasar Wangaya Bersama Satpol PP Kota Denpasar
manuver CITRA DEWI pantai pandawa - denpasar BALI
Parade Lagu Daerah Anak-Anak dan Remaja Duta Kota Denpasar 2019
Video by :
Photo Shooter Bali
IG : @photoshooterbali
HP/WA : 081933104209
terima kasih untuk like & subsrcibe-nya
Clekontong Mas ~ Arus Balik Mudik dengan Xpander ~ Pura Dalem Setra Abianbase
Sukses selalu buat Trio Clekontong Mas
Jaba Pura Dalem Setra
Desa Pekraman Abianbase Gianyar
Saniscara, 8 Juni 2019
Trio Clekontong Mas Pentas dalam Calonarang
Pangruwatan Dalang Samirana
Mari kita Lestarikan Hiburan Seni Budaya Bali
SUBSCRIBE channel Rmz Bali
Supaya kami lebih semangat update video terbaru
suksma....
Mohon maaf komentar tidak bisa aktif
kritik saran info tanya jawab
via ig @rmzbali
Terimakasih...
Calonarang Denpasar #4 Katatwaning Aji Kretket PKB 2016
Sanggar Gita Bandana Praja Denpasar Berkolaborasi Dengan sanggar Siwaratri Keramas Gianyar Menampilkan Seni Pertunjukan Pencalonarangan yan Berjudul Ketatwaning Aji Kreket Yang mengisahkan Kemarahan sang Pencipta dan Turunya Bethari Durga ke dunia untuk menyadarkan manusia akan Arti dari kehidupan yang dimana dijaman sekarang ini manusia lupa diri dan melakukan hal yang diluar jalur kemanusiaan. #Calonarang
- Kumpulan Calonarang 2016 -
- Barong Dance -
- Tari Bali Terbaru (Balinese Dance) 2016 -
Klik Disini Untuk Berlangganan Video Seni Tradisi Budaya Bali Dewi Sri Channel Terbaru Lainnya -
NADHIA ARYASA - Lomba ISI Denpasar 2017
Juara 1 Lomba Lagu Bali ISI Denpasar 2017
Tingkat SMP dan Umum
IG : geknadhia
FB: geknadhia aryasa
Dewi Persik dan Frans DA - Hikayat Cinta (DAMI 2016 - Karawang)
Cek di sini untuk saksikan tayangan DAMI 2016 Kawarang selengkapnya :
Simak penampilan dari Dewi Persik dan Frans D'Academy menyanyikan lagu yang berjudul 'Hikayat Cinta' di atas panggung megah Dangdut Academy Menggoyang Indonesia 2016 di Kota Karawang. Seperti apa kemeriahan penampilan dari Dewi Persik dan Frans D'Academy? Simak selengkapnya di DAMI 2016 - Kota Karawang!
Satu Indonesia - Memulai Karir Dari Pekerja Konveksi Hingga Jadi Raja Bisnis Oleh-oleh Bali
Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel:
dan subscribe untuk info berita terbaru di channel:
Twitter :
Facebook :
Saksikan info berita ter-update di:
NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB
Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 7.30 WIB
NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB
NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB
NET 16 : pukul 16.00 - 16.30 WIB
NET 24 : pukul 24.00 - 00.30 WIB
---
Syarat & Ketentuan:
Ogoh Ogoh 2019 | Persiapan Denpasar Utara
Video Singkat bagaimana persiapan Ogoh ogoh di beberapa banjar Denpasar Utara dalam menyambut Nyepi tahun 2019, Beberapa banjar yang tahun 2018 silam juara juga telah menyiapkan amunisi seperti Banjar Dualang yang tahun 2018 mendapatkan nilai tertinggi, ada bonus video ogoh ogoh banjar gelogor pemecutan denpasar barat. Nantikan Video Selanjutnya
--------------------------------------------------------------------
Jangan lupa Subscribe :
--------------------------------------------------------------------
Baca Juga
--------------------------------------------------------------------
Pertanyaan dan Opini bisa langsung DM ke media sosial di bawah ini, komen di youtube jarang di balas.
--------------------------------------------------------------------
Instagram :
Twitter :
--------------------------------------------------------------------
#OgohOgoh2019
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: Honda NSR 150SP Pro Arm Livery Repsol Old New Indonesia
-~-~~-~~~-~~-~-
Merry Andani Denpasar Moon
Clekontong Mas di acara HUT BKS LPD Kota Denpasar
Acara berlangsung di Pantai Merta Sari pada Minggu, 11 November 2018, sekitar pukul 07.00. Diawali dengan jalan santai sembari memungut sampah plastik di seputaran pantai, lalu pewara membuka acara, disusul menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, sambutan, dilanjutkan acara hiburan dari Clekontong Mas yang diselingi dengan pembagian doorprize, dan Dewi Pradewi.
16 Tahun Bali TV Farabi Choir And Percussion Feat Dewi Gita Ita Purnamasari
Farabi Choir & Percussion Feat Ita Purnamasari, Dewi Gita dan Dwiki Dharmawan dengan Lagu :
Nyanyian Nusantara
Acara Hiburan Rakyat 16 Tahun Bali TV ini diadakan Sabtu 26 Mei 2018 di Panggung Terbuka Ardha Chandra Art Centre Denpasar.
Bali Arts Festival 2016, the Suci Dewi Gong Kebyar group plays Lumpung Gunung.
Bali Arts Fesitval 2016, Sekaa Gong Kebyar Suci Dewi, Banjar Kerta Sari, Desa Panjar, South Denpasar plays Lumpung Gunung ( the beautiful Mountain ). Composed by I Ketut Swandita.
Ujian Komposisi ISI Denpasar - Tari Kreasi Nitya Laksmi Dewi
PANCA DATU: Ireng-Petak. UTA ISI Denpasar. I Wayan pelik; Penestanan Ubud Bali.
PANCA DATU: Ireng-Petak. UTA ISI Denpasar. I Wayan pelik; Penestanan Ubud Bali. Hari Kamis 8 Mei 2014.
Ireng Petak: Dua Warna yang berbeda, Namun, Dalam lingkaran Satu Kesatuan.!!!!!.
Legong Tri Sakti Kota Denpasar
Penari : Ita Tutik GungIs
Video by : Sagung Mas Diana
Gong Kebyar Lansia Mebarung Denpasar
Penampilan Sekaa Gong Werda Shanti Seniman Lansia Kota Denpasar Dengan Penangpilan Sekaa Gong Siwar Nadhi Swara Kota Denpasar di Kalangan Ratna Kanda Art Centre Denpasar Dalam Perayaan Pesta Kesenian Bali Yang Ke-38 Tahun 2016. Tonton Juga Video Lainnya :
- Balinese Traditional Musical -
- KumpUlan Video Baleganjur Terbaik Sekabupaten Gianyar
- Tari Bali Terbaru (Balinese Dance) 2016 -
Klik Disini Untuk Berlangganan Video Seni Tradisi Budaya Bali Dewi Sri Channel Terbaru Lainnya -
Kenang Legenda Wayan Kari dengan Bagi Angpao dan Barong Sai di Kota Tua
DENPASAR, balipuspanews.com - Kebudayaan Negeri China menjadi salah satu unsur yang mempengaruhi alkulturasi Bali hingga kini. Terlihat dari arsitektur, tidak saja pada perumahan namun juga pada tempat ibadah, Pura. Penggunaan Pis Bolong (koin bertuliskan huruf China) pada perangkat upakara agama Hindu, juga adanya tarian barong, dan juga barong landung yang bersumber dari cerita legenda tentang Raja Jayapangus, Dewi Danu dan Putri dari negeri China bernama Kang Cing Wie. Adanya Pura Balingkang, Kongco (tempat sembahyang bagi warga Tionghoa) di dalam Pura Sad Kahyangan Batur, yang juga disembahyangi umat Hindu Bali.
Di Pura Besakih, juga ada pelinggih Ratu Subandar, dan Pelinggih Ratu Subandar ini, secara sporadis tersebar di sejumlah Pura di Bali.
Warga Tionghoa, perantauan dari negeri China yang telah menetap turun temurun, tidak bisa terpisahkan dari perkembangan Bali, mereka menetap dan menyatu dengan warga setempat, memiliki kuburan dan tempat ibadah untuk mereka berinteraksi pada sesamanya, seperti di daerah pegunungan Kintamani, Baturiti, Payangan dan Pupuan. Di daerah perkotaan Singaraja, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Negara, Tabanan, Denpasar dan juga di pesisir desa Tanjung Benoa.
Kota Denpasar menjadi pusat perekonomian, termasuk pusat barang barang yang didistribusikan ke daerah daerah yang disebut di atas, dimana komunitas Tionghoa menetap, dan juga menjadi pusat tujuan pengiriman hasil bumi dari daerah daerah, yang terpusat di Pasar Badung, pusat perekonomian yang telah bertumbuh seratusan tahun ini.
Warga Tionghoa Denpasar terpusat ruas jalan Gajah Mada dan jalan Kartini, dekat dengan Pasar Badung. Namun ini bukan Pecinan dalam arti sesungguhnya, karena di belakang rumah toko mereka, adalah rumah-rumah warga banjar Wangaya Kelod, Titih, Pemeregan, Grenceng dan Langon, Juga Pura Desa Denpasar di Jalan Gajah Mada. Juga ada daerah yang disebut kampung Arab, karena dihuni warga Arab dan India di jalan Sulawesi, terdapat juga di sini sebuah Masjid.
Warga Tionghoa di kawasan ini punya perkumpulan Suka Duka bernama Kertha Semadi, tempat ibadah berupa Kelenteng. Dan dulunya juga punya sekolah Chung Hua Chung Hui di jalan Kartini.
Sekitar 1942, adalah Wayan Kari, seorang anak pedagang kopi di dalam pasar Badung sedang bingung dengan masa depannya. Karena sekolah Taman Siswa ditutup oleh penjajah Jepang yang baru masuk ke Bali. Sedangkan Chung Hua Chung Hui yang hanya menerima siswa Tionghoa, tetap dibiarkan melakukan kegiatan sekolah.
Wayan Kari, asal Karangasem yang kala itu punya sepupu yang berayahkan suku Tionghoa, tidak mau mengalah untuk bisa mengenyam pendidikan formal. Dibantu orang tua angkatnya yang memberinya nama Tionghoa, Go Sian Hong, dia mendaftarkan dirinya dengan mengajak sepupunya Go Sian Li Ke sekolah Chung Hua Chung Hui.
Kulitnya putih dan matanya rada sipit menyebakan banyak kawan kawannya tidak tahu bahwa Go Sian Hong itu adalah Wayan Kari yang lahir dari pasangan Merta asal Gegelang Karangasem dan ibu dari desa Mas Ubud.
Go Siang Hong yang kemudian terkenal dengan panggilan Sanfung ini, sarat prestasi akademis, walau proses belajar menggunakan bahasa Mandarin, dan bukan Bahasa Indonesia ataupun Bali. Dia bisa membacad tulisan kanji dan bahasa Mandarin yang digunakan untuk menyukai pelajaran filsafat dan cerita dari negeri China dari buku buku yang ada di sekolah.
Tidak sampai disitu, karena ia juga menonjol di bidang olahraga, khususnya basket dan aktif menjadi pemimpinan kepanduan (sekarang Pramuka) di sekolahnya. Namun demikian, Wayan Kari tetaplah laki laki Bali yang setiap waktu menyempatkan diri sembahyang di Pura, membantu lapak kopi bapaknya dan juga bergaul luas di kalangan anak-anak ragam suku budaya di pemukiman di tepian sungai (tukad) Badung.
Setamat Sekolah Menengah Atas, Wayan Kari sempat melanjutkan di sebuah perguruan tinggi di Malang, namun segera ditarik pulang untuk mengelola toko yang didirikan ayahnya. Di Bali Wayan Kari dengan cepat menjadi pebisnis yang bisa diterima semua pihak. Dengan kemampuan bahwa Mandarin, ia dipercaya untuk menjadi agen sejumlah barang kelontong dan rokok yang diproduksi di pulau Jawa. Sehingga dengan cepat bisnisnya berkembang, itu juga karena dia bergaul dengan warga Bali menjadi warga banjar dan punya kewajiban di sejumlah pura, termasuk pura desa. Dia juga bergaul dengan warga Tionghoa di jalan Kartini dan Gajah Mada, dan juga warga Tionghoa lainnya di Bali.
Cerita tentang Wayan Kari atau Go Siang Hong atau Sanfung, adalah salah satu cermin tolerasi yang berkembang di Denpasar yang beragam suku dan bangsa ini.
Tahun 2020 ini adalah Imlek Tahun 2571. Saatnya Denpasar merayakan kembali toleransi dengan bersuka cita.
Putra Wayan Kari, yaitu Ketut Siandana dan Made Sutarjana untuk menghormati medium tumbuh di kota yang sangat bertoleransi ini, menggagas adanya sebuah kegiatan pada Hari Imlek 25 Januari 2020, di seputar jalan Kartini dan Gajah Mada Denpasar.